Google Translate

Selasa, 10 November 2009

Ultimatum Salah Interpretasi


Kabar yang menyebutkan bahwa Valentino Rossi mengultimatum Yamaha soal pilihan pembalap pabrikan tersebut untuk musim 2011, dibantah oleh yang bersangkutan. Berita tersebut dianggap Vale sebagai kesalahan interpretasi jurnalistik.

Kabar yang dirilis BBC tersebut menurut Vale tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, ia justru sangat senang berada di Yamaha dan ingin terus berada di pabrikan yang sudah dibelanya sejak 2004 itu.

"Ini adalah kasus interpretasi jurnalistik. Banyak yang akan ternyata setahun ke depan. Kami akan melihat ada di posisi mana kami berada pada saat keputusan harus dibuat. Pembicaraan dengan BBC adalah pembicaraan yang panjang dan pada satu titik, saya ditanya apa alternatif yang bisa terjadi. Jadi saya menjawab Ducati adalah salah satu opsi dan saya pikir itu adalah asesmen yang adil dan realistis. Tapi saya ulang, saya merasa senang di Yamaha, dan saya ingin tetap terus bersama mereka. Apakah saya akan terus berlomba balap motor? Saya jawab juga: ya. Kenyataannya, saya mungkin akan tetap berlomba hingga setelah 2010 juga, dengan kemungkinan terbesar bersama Yamaha. Saya tidak punya pengaruh untuk memilih team mate. Sejujurnya, pabrikan amat senang bisa punya dua pembalap yang tangguh. Itu juga bisa menjadi situasi yang positif untuk pembalap," sebutnya kepada Gazzetta dello Sport.

Bagi Vale, posisi Yamaha malah kini semakin menyenangkan karena selain dirinya dan Jorge Lorenzo, tampil calon pembalap kuat lainnya, Ben Spies. Juara umum WSBK 2009 ini menunjukkan prestasi bagus di GP Valencia dan tampil meyakinkan di tes pasca lomba di sirkuit yang sama.

Di sisi lain, Lorenzo mengaku tidak terpengaruh dengan pernyataan Vale soal pilihan Yamaha musim 2011. Baginya, ia senang bisa satu tim dengan Vale meski secara operasional berbeda kubu dengan juara dunia sembilan kali itu.

"Saya tidak punya masalah dengannya. Kalau benar itu yang ia katakan, artinya ia yang punya masalah dengan saya," jawab Lorenzo enteng.

0 komentar: